Turki memiliki sejarah religi yang kaya dan beragam.
Sebelum masuknya Islam, agama yang dominan di Turki adalah agama Buddha dan Zoroastrian.
Namun, pada abad ke-7 Masehi, Islam mulai menyebar di wilayah Turki, dan akhirnya menjadi agama mayoritas di negara ini.
Berikut adalah beberapa momen penting dalam sejarah religi Turki:
- Masuknya Islam: Islam mulai menyebar di wilayah Turki pada abad ke-7 Masehi, terutama setelah penaklukan oleh bangsa Arab. Dalam beberapa abad, Islam menjadi agama dominan di wilayah ini, dan banyak masjid dan madrasah dibangun.
- Kesultanan Ottoman: Kesultanan Ottoman didirikan pada abad ke-13 dan bertahan hingga awal abad ke-20. Selama masa kekuasaannya, Kesultanan Ottoman mengadopsi Islam sebagai agama negara dan membangun banyak masjid, madrasah, dan kompleks pemakaman. Istanbul, ibu kota Kesultanan Ottoman, menjadi pusat kegiatan Islam di dunia, dan banyak sarjana Islam dan tokoh agama tinggal di sana.
- Secularisasi: Setelah runtuhnya Kesultanan Ottoman dan berdirinya Republik Turki pada tahun 1923, pemerintah mengadopsi kebijakan secularisasi dan memisahkan agama dari pemerintahan. Hal ini memicu protes dari beberapa kelompok Islamis, namun di sisi lain, pemerintah juga membuka ruang bagi pluralisme agama.
- Gerakan Islamis: Meskipun Turki secara resmi mengadopsi prinsip-prinsip sekularisme, gerakan Islamis tetap kuat dan menjadi kekuatan politik utama di negara ini. Ada beberapa partai politik Islamis di Turki, termasuk Partai Keadilan dan Pembangunan yang saat ini berkuasa.
- Agama Minoritas: Selain Islam, ada beberapa agama minoritas di Turki, termasuk Kristen Ortodoks, Kristen Protestan, Yahudi, dan Bahai. Beberapa agama minoritas ini telah mengalami diskriminasi dan penganiayaan di masa lalu, namun sejak pemerintah mengadopsi kebijakan pluralisme agama, kondisi mereka telah membaik.
- Hagia Sophia: Hagia Sophia adalah sebuah gereja yang didirikan pada abad ke-6 Masehi di Istanbul, dan diubah menjadi masjid setelah penaklukan Istanbul oleh Kesultanan Ottoman. Setelah pendirian Republik Turki, Hagia Sophia diubah menjadi museum pada tahun 1935. Namun, pada tahun 2020, pemerintah Turki memutuskan untuk mengubahnya kembali menjadi masjid, yang memicu kontroversi dan protes dari kalangan internasional.
- Sufisme: Sufisme adalah aliran mistis Islam yang banyak diikuti di Turki. Sufisme menekankan pada pengalaman spiritual dan mencari cinta dan kesatuan dengan Tuhan. Beberapa tokoh sufi terkenal berasal dari Turki, termasuk Rumi, yang dikenal karena puisinya yang menginspirasi dan filosofinya tentang cinta.
- Alevi: Alevi adalah sebuah komunitas agama di Turki yang memiliki ajaran dan praktik yang unik, dan dianggap sebagai agama minoritas. Alevi menggabungkan unsur-unsur dari Islam, agama Buddha, dan agama lainnya. Meskipun diakui sebagai bagian dari Islam, mereka sering mengalami diskriminasi dan penganiayaan.
- Gerakan Gulen: Gerakan Gulen adalah gerakan sosial dan keagamaan yang didirikan oleh Fethullah Gulen, seorang ulama Islam yang tinggal di Amerika Serikat. Gerakan ini memiliki jaringan pendidikan dan bisnis yang luas di Turki dan di seluruh dunia. Namun, pada tahun 2016, gerakan ini dituduh melakukan kudeta terhadap pemerintah Turki dan dianggap sebagai organisasi teroris oleh pemerintah Turki.
- Minoritas Muslim: Selain mayoritas Sunni, ada juga minoritas Muslim Syiah dan Alevi di Turki. Alevi di Turki memiliki praktik dan ajaran yang unik, yang terkadang berbeda dengan Sunni dan Syiah, seperti penekanan pada musik dan tarian dalam ibadah mereka. Beberapa kelompok Muslim minoritas sering mengalami diskriminasi, penganiayaan, dan kesulitan untuk mendapatkan izin membangun masjid atau fasilitas keagamaan.
- Agama non-Abrahamik: Meskipun mayoritas penduduk Turki mengikuti agama Abrahamik seperti Islam, Kristen, dan Yahudi, ada juga kelompok kecil yang mengikuti agama non-Abrahamik seperti Hindu dan Buddha. Namun, kelompok agama ini sangat kecil dan kurang terorganisir di Turki.
- Gerakan Sosial: Selain agama resmi, ada juga gerakan sosial yang dianggap memiliki elemen keagamaan seperti gerakan Sufi, gerakan Alevi, dan gerakan Sufi-Gulen. Gerakan sosial ini menekankan pada nilai-nilai seperti cinta, toleransi, dan pelayanan sosial, dan mencoba untuk menyebarluaskan pesan kebaikan dalam masyarakat.
- Hari-Hari Libur Keagamaan: Turki mengakui beberapa hari libur keagamaan, termasuk Idul Fitri, Idul Adha, Maulid Nabi Muhammad, dan Ramadan. Selama hari-hari ini, umat Muslim merayakan perayaan keagamaan mereka dan melakukan kegiatan sosial dan keagamaan bersama keluarga dan teman-teman.
Itulah beberapa situs sejarah religi Turki yang dapat disebutkan. Meskipun Turki didominasi oleh agama Islam, tetapi keberagaman agama di negara ini memberikan kekayaan budaya dan spiritual yang luar biasa.