“Sistem marketing” atau “sistem pemasaran” adalah suatu pendekatan atau strategi yang digunakan oleh sebuah organisasi atau perusahaan untuk memasarkan produk atau jasa mereka kepada calon pelanggan atau konsumen. Tujuan utama dari sistem pemasaran adalah untuk meningkatkan penjualan, mencapai keuntungan, dan membangun hubungan yang kuat dengan pelanggan.
Sistem pemasaran melibatkan berbagai langkah dan proses, termasuk analisis pasar, penentuan target pasar, pengembangan produk, penetapan harga, promosi, dan distribusi. Berikut adalah beberapa elemen penting dalam sistem pemasaran:
Analisis Pasar: Organisasi melakukan analisis mendalam tentang pasar untuk memahami kebutuhan dan keinginan pelanggan, serta mengidentifikasi tren dan persaingan yang ada.
Segmentasi Pasar: Organisasi membagi pasar menjadi segmen-segmen yang lebih kecil dan terfokus berdasarkan karakteristik, preferensi, atau kebutuhan yang serupa dari calon pelanggan.
Penentuan Target Pasar: Setelah segmentasi dilakukan, organisasi memilih segmen pasar yang paling relevan dan menarik bagi produk atau jasanya, yang disebut sebagai target pasar.
Pengembangan Produk: Organisasi mengembangkan produk atau jasa yang memenuhi kebutuhan dan keinginan target pasar mereka.
Penetapan Harga: Menentukan harga produk atau jasa sesuai dengan nilai yang diakui oleh pelanggan dan bersaing di pasar.
Promosi: Strategi promosi digunakan untuk mengkomunikasikan nilai produk atau jasa kepada target pasar melalui iklan, promosi penjualan, pemasaran langsung, dan media sosial, antara lain.
Distribusi: Melibatkan penyampaian produk atau jasa dari produsen atau penyedia ke tangan pelanggan melalui saluran distribusi yang tepat.
Manajemen Hubungan Pelanggan: Membangun hubungan yang kuat dengan pelanggan, termasuk pelayanan pelanggan yang baik, untuk mempertahankan kepuasan pelanggan dan meningkatkan loyalitas.
Evaluasi dan Pengendalian: Mengukur kinerja pemasaran, menganalisis hasil, dan melakukan perbaikan atau penyesuaian jika diperlukan untuk mencapai tujuan pemasaran.
Penggunaan teknologi, data analisis, dan penerapan strategi digital telah menjadi semakin penting dalam sistem pemasaran modern. Dalam era digital, ada juga banyak perubahan dalam cara pemasaran dilakukan, seperti pemasaran online, pemasaran media sosial, dan pemasaran konten yang semakin dominan dalam lanskap pemasaran.
Berikut adalah beberapa contoh implementasi sistem pemasaran dalam dunia nyata:
Perusahaan Ponsel
Analisis Pasar: Perusahaan ponsel melakukan studi pasar untuk memahami tren konsumen, kebutuhan, dan preferensi dalam perangkat seluler.
Segmentasi Pasar: Berdasarkan data analisis, mereka membagi pasar menjadi segmen berdasarkan usia, kebutuhan fungsional, dan tingkat pendapatan.
Penentuan Target Pasar: Perusahaan memilih untuk membidik segmen pemasaran yang lebih muda dan tertarik pada teknologi terkini.
Pengembangan Produk: Mereka mengeluarkan serangkaian ponsel pintar dengan fitur terkini yang sesuai dengan preferensi target pasar.
Penetapan Harga: Harga produk ditentukan berdasarkan penelitian pasar dan harga pesaing untuk menjaga daya saing.
Promosi: Mereka menggunakan iklan TV, kampanye media sosial, dan promosi di toko untuk meningkatkan kesadaran dan minat calon pembeli.
Distribusi: Produk didistribusikan melalui berbagai saluran, termasuk toko ritel, online, dan kemitraan operator seluler.
Manajemen Hubungan Pelanggan: Perusahaan memberikan dukungan pelanggan yang baik dan menawarkan program loyalitas untuk meningkatkan retensi pelanggan.
Perusahaan Makanan Cepat Saji
Analisis Pasar: Perusahaan makanan cepat saji melakukan penelitian pasar untuk menilai preferensi makanan dan kebiasaan makan di daerah tertentu.
Segmentasi Pasar: Mereka membagi pasar berdasarkan preferensi menu, seperti burger, ayam goreng, dan makanan ringan.
Penentuan Target Pasar: Perusahaan fokus pada remaja dan dewasa muda yang mencari makanan cepat saji dengan harga terjangkau.
Pengembangan Produk: Mereka mengembangkan menu baru yang sesuai dengan selera target pasar dan tren terkini.
Penetapan Harga: Menetapkan harga kompetitif untuk menarik pelanggan tanpa mengorbankan profitabilitas.
Promosi: Perusahaan menggunakan iklan di televisi, media sosial, dan kampanye promosi terbatas waktu untuk menarik konsumen.
Distribusi: Produk disajikan melalui jaringan restoran, layanan pesan-antar, dan drive-thru.
Manajemen Hubungan Pelanggan: Perusahaan menyediakan program loyalitas, misalnya kartu poin, untuk mempertahankan pelanggan dan meningkatkan keterlibatan.
Startup Aplikasi Pendidikan
Analisis Pasar: Startup melakukan riset untuk memahami kebutuhan pendidikan dan kesenjangan yang ada dalam sistem pendidikan.
Segmentasi Pasar: Mereka membagi target pasar berdasarkan usia, tujuan pendidikan (misalnya belajar bahasa, matematika, atau pemrograman), dan tingkat keahlian.
Penentuan Target Pasar: Startup fokus pada siswa sekolah menengah yang ingin meningkatkan keterampilan dalam pemrograman.
Pengembangan Produk: Mereka menciptakan aplikasi belajar interaktif yang mengajarkan pemrograman dengan metode yang menarik.
Penetapan Harga: Menyediakan beberapa opsi berlangganan dengan harga yang terjangkau dan fitur tambahan.
Promosi: Startup menggunakan kampanye pemasaran digital, kolaborasi dengan sekolah, dan webinar untuk menjangkau siswa dan guru.
Distribusi: Aplikasi didistribusikan melalui toko aplikasi online dan situs web mereka sendiri.
Manajemen Hubungan Pelanggan: Startup menyediakan layanan pelanggan yang responsif dan terus berinteraksi dengan pengguna melalui pembaruan konten dan fitur.
Contoh-contoh di atas memberikan gambaran bagaimana sistem pemasaran diterapkan dalam berbagai konteks bisnis dan industri. Strategi pemasaran dapat berbeda-beda tergantung pada produk atau jasa yang ditawarkan, target pasar yang dituju, dan kondisi pasar secara keseluruhannya.